Senin, 08 September 2014

Logika Politik Pelajar : Pelajar Harus Berpolitik

 

Den Haag – Bung Hatta pernah mengatakan dalam bukunya ‘Indonesia Merdeka’ bahwa politik adalah bagian tak terpisahkan dari pelajar Indonesia dan itulah yang membedakan pelajar Indonesia dengan pelajar negara lain. Politik dalam hal ini bukan politik dalam artian sempit yaitu politik praktis dan transaksional, melainkan politik gagasan yang mampu mendorong ruang diskusi dan melakukan desakan untuk mengubah keadaan lembam yang terjadi di suatu negara.

Tak pelak, gerakan pelajar sejak inisiasinya pada 1908 selalu memiliki unsur politik nilai sebagai bagian dari perjuangan. Pelajar dalam konteks Bung Hatta ialah mereka yang punya kompetensi, sadar akan tanggung jawab berbangsa, dan cakap dalam bersosial masyarakat. Salah satu embrio dari kemerdekaan Indonesia adalah gerakan perjuangan pelajar Indonesia di luar negeri. Dulu, pelajar Indonesia berpusat di Belanda dan Timur Tengah, kini jumlah pelajar yang berdiaspora keluar negeri semakin bertambah dan juga telah menjangkau banyak negara.Saya melihat pelajar Indonesia di luar negeri ini cenderung rasional dan dewasa. Artinya dia mampu melihat politik sebagai upaya untuk melakukan perubahan. Dan apabila akhirnya ia memutuskan untuk bergabung dalam partai politik, maka ia telah memiliki alasan kuat; salah satunya kedekatan ideologis dirinya dengan partai tertentu.

Pelajar tidak boleh alergi dengan partai politik, begitu juga sebaliknya. Yang perlu adalah kemampuan dari pelajar tersebut untuk bisa membedakan kapan ia berperan sebagai bagian dari partai politik atau sebagai pelajar. Saya pernah berdiskusi dengan pelajar Australia, di sana tidak ada ketabuan bagi seorang pelajar untuk mengidentifikasikan dirinya pada partai politik tertentu karena mereka telah berdemokrasi secara dewasa. Sehingga, bila ada ketabuan dan ketakukan berlebihan pada partai politik, artinya ia belum cukup matang dalam melihat politik dan demokrasi itu sendiri.

Dalam konteks demokrasi berkualitas, pelajar punya kewajiban dan hak untuk turut serta dalam politik. Bila pelajar menilai urusan politik itu adalah urusan pemerintah, teknokrat dan ahli itu karena ada unsur anti-demokrasi dalam tubuh pelajar tersebut. Ciri lain dari pelajar anti-demokrasi adalah cara pandang bahwa ‘bila politik hanya boleh disuarakan oleh mereka yang belajar politik’. Mungkin pelajar tersebut lupa kalau Bung Karno adalah seorang sarjana teknik dan lupa bahwa itulah esensi keberadaan organisasi pelajar, yakni untuk menghimpun ragam kompetensi dalam satu wadah dan mengeluarkan sebuah pernyataan atau langkah gerak bersama.

Pola pikir anti-demokrasi ini pernah menjadi alat propaganda Orde-Baru agar pelajar kembali ke kelas dan akhirnya terjadi pembusukan organisasi pelajar. Aneh, bila dalam era terbuka dan demokrasi seperti saat ini, masih ada pelajar yang berpikir mundur ke belakang. Lantas bagaimana organisasi pelajar mengkonstruksikan gerakan politiknya?

Ada tiga aspek yang perlu menjadi titik penekanan. Pertama, konsep pergerakan politik pelajar adalah politik nilai. Artinya pelajar beradu gagasan untuk memperjuangkan nilai-nilai positif dan pro-rakyat. Di sinilah urgensi idealisme itu menjadi penting, pelajar a-idealis sulit menentukan apa nilai yang akan diperjuangkan, sehingga ia cenderung apolitis. Kedua, pergerakan politik pelajar bersifat multi-kompetensi. Di sinilah peran organisasi pelajar sebagai wadah untuk menyambungkan ide segar yang berkembang di antara pelajar menjadi sebuah gagasan utuh yang dapat menjadi embrio perubahan kebijakan negara. Ketiga, konsistensi, mengalir dan berjiwa muda, dalam mengekspresikan politik nilai, pelajar perlu sadar bahwa perubahan itu butuh efek bola salju yang cukup panjang.

Pelajar juga tidak boleh terjebak pada logika berpikir kaku dari generasi yang lebih tua. Perlu ada perbedaan antara tua dan muda agar dinamika Indonesia terjadi. Ingat, bila tidak ada ‘konflik’ kaum muda dan tua menjelang kemerdekaan, belum tentu Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945.

Rabu, 28 Mei 2014

' Harapan Kepada Pemimpin Baru '





Kepemimpinan politik bisa kita pahami dalam tiga perspektif (1) kepemimpinan sebagai pola perilaku, dimana kepemimpinan terkait sekali dengan kemampuan untuk mempengaruhi orang lain dalam mengupayakan tujuan yang di inginkan. (2) kepemimpinan sebagai kualitas personal,diama kepemimpinan berkaitan dengan kharisma. (3) kepemimpinan sebagai nilai politik, disini kepemimpinan berkaitan dengan kemampuan untuk menggerakkan orang lain dengan otoritas moral atau pandangan ideologis.
 Berkaca dari perspektif diatas,sudah saatnya rakyat berharap kepada bangsa ini untuk melahirkan pemimpin yang berintegritas, bermoral dan memiliki ahklak yang mulia,bukan pemimpin yang hanya berdandan demi kekuasaan, negarawan pasti memiliki misi yang suci untuk memimpin, tentu saja amat terkait dengan komitmen kebangsaan dan kenegaraan, sikap ini menuntut para politisi untuk meminimalkan kepentingan pribadi dan kelompok, serta memaksimalisasikan kepentingan bangsa dan negara.
Kiki Syahnakri menulis, bahwa kenegarawan adalah karakter, sikap, visi dan orintasi yang mengedepankan nilai-nilai kebangsaan dan kerakyatan melampaui ego seorang pemimpin.
menanti pemimpin indonesia kedepan memiliki misi yang suci dan semangat nasionalisme yang tinggi serta selalu berpikir dan bekorban demi bangsa dan negaranya tanpa pamrih, baginya, negara dan bangsa adalah segala nya.
Maka ideal nya, ketika kader partai terpilih nanti menjadi pemimpin negara, maka berlakulah adagium ''ketika tugas negara dimulai, kepentingan politik berakhir " Artinya, seorang pejabat negara harus berkosentrasi untuk mengurus negara dengan benar, walaupun tidak harus menghapus latar belakang atau rekam jejak politiknya sama sekali. memang identitas politik senantiasa melekat dan tidak bisa dipisahkan pada sosok pemimpin.
Yang penting seorang pemimpin benar-benar konsisten dan memahami skala prioritas kepentingan bangsa dan negara serta mensejahterakan rakyat jelas lebih utama dan lebih besar. seorang pemimpin yang negarawan memiliki watak yang baik dan senantiasa menjaga citra dirinya dengan melakukan aktivitas yang bermanfaat bagi rakyat, bangsa dan negara. James Freeman Clarke mengatakan "seorang politikus memikirkan soal pemilu yang akan datang, seorang negarawan memikirkan generasi yang akan datang
Tumpuan Harapan
Pemimpin yang visioner dan mampu menjelaskan dengan mudah dan gamblang apa tujuan bangsanya. ia juga memiliki nuansa futurolog, mampu mencandra masa depan, ia mampu memprediksi banyak hal secara rasional-kalkulatif,sehingga punya peta atau kompas untuk menganalisis masa depan,selain itu pemimpin tentu punya basic values atau ideologi idealnya seperangkat keyakinan mendasar yang jelas sehingga tidak pernah ragu dalam upaya untuk mencapai tujuan yang baik,Ada satu nasehat menarik dari vaclav havel,seorang sastrawan dan juga presiden republik ceko "kita jangan pernah takut memimpikan yang mustahil, jika kita menginginkan yang mustahil itu menjadi kenyataan".
Berkaca dari pernyataan diatas kita bisa menyimpulkan bahwa, Tujuan yang mulia, selalu datang dari niat yang baik sehingga terinspirasi untuk dijadikan visi,sehingga mampu meningkatkan misi kerja tanpa henti,karena kepemimpinan adalah"sebuah perjalanan untuk mencapai tujuan bersama" tak sedikit orang yg bermimpi dan bervisi, tapi hanya segelintir yang mampu menggerakkan banyak pribadi, setiap orang bisa saja punya mimpi, tapi tak semua bisa berusaha bangkitkan semangat tinggi untuk menjadikan mimpinya sebagai kenyataan, hanya bekerja keras sendirian, akan mudah untuk menyelesaikan dan melumpuhkan kesulitan, kepemimpinan bukan perkara jabatan dan bukan pula berkarya untuk memperkaya diri dan golongan.
 Tetapi kesempatan untuk tampil memperbaiki keadaan, seraya aktif menjawab persoalan rakyat kecil dengan hasil rill lewat kerja-kerja yg detail, rajin blusukan setiap hari walaupun tanpa publikasi dan gigih bekerja untuk menghasilkan perubahan yg kasat mata, menuntaskan persoalan dengan nyata untuk membawa bangsa ini bisa berdiri sama tinggi dengan bangsa lain, bukan hanya sekedar bumbu retrorika, tetapi bagaimana menatap kota membangun desa agar rakyatnya sejahtera, membuka pintu komunikasi agar siapa saja bisa berkonsultasi,menjadikan dirinya sebagai pemimpin yang melayani bukan untuk dilayani,sehingga kepemimpinan tak berjarah hingga manunggal dengan rakyat seraya aktif menebarkan harapan,inspirasi menjadi kunci agar semua mau berpartisipasi,bahu- membahu,serta memiliki tanggung jawab yang sama untuk memperbaiki negeri.
Rakyat hari ini menumbuhkan harapan kepada bapak-bapak yg kedepan akan memegang tampuk kekuasaan bangsa ini. " Karena diatas singgahsana kekuasaan presiden nantinya nasib jutaan rakyat ditentukan,semua biaya kerja bapak-bapak ditanggung negara,supaya presiden bisa fokus bekerja.kenyamanan dan keamanan menjadi nomor satu,agar semua kebijakan public bisa bermutu,jadi mohon bapak-bapak selalu amanah dan objektif dalam pengambilan keputusan,karena rakyat yang memberikan kuasa jadi rakyat juga yang membayar bea.
walaupun kasat-kusut dan bisik-bisik bersiuran dibalik pengambilan kebijakan,ada lobi-lobi berbagai kepentinngan. Jadi kedepan mohon bapak presiden untuk tidak merespon hal-hal yang bisa mempengaruhi pengambilan keputusan,dan selalu berusaha yang terbaik untuk rakyat, sehingga menjadi pemimpin yg visioner, amanah,berahklak mulia dan bermoral, dan mampu memperbaiki dan mengoreksi rezim politik sebelumnya yang kita anggap kurang efektif,dan bapak-bapak selalu amanah dalam menjalankan kekuasaan,kami selaku rakyat selalu berusaha memberikan kepercayaan dan harapan kepada bapak-bapak yang nantinya akan mampu untuk membawa perubahan yang besar bagi bangsa ini,karena bapak-bapak yang kami percaya sebagai sosok negarawan yang amanah dan memiliki kemampuan kekuatan leadership,mampu memberikan arah yang jelas kepada rakyat,hingga sepi dari segala kepentingan pribadi,demi kepentingan bersama yang lebih besar,serta serius untuk membenahi yang namanya mafia hukum,dimana bangsa ini yang notabenya "Negara Hukum" tetapi yang ironisnya kenapa Hukum dinegeri ini diperjual belikan sehingga hukum memuat masalah harga.
dan ihtiar serius untuk memberantas praktek-praktek KKN (korupsi,kolusi dan nepotisme ),di mana praktek buram tersebut semakin hari bukan semakin habis di negeri ini,tapi semakin marak tumbuh subur berada di mana-mana,korupsi bukan hanya terjadi di sektor-sektor kekuasaan,tetapi telah merasuki ke sel sistem kemaslahatan masyarakat indonesia,semoga kedepan pemimpin negeri ini memiliki fleksibilitas untuk menerapkan metode baru dalam mengatasi masalah hukum dan keadilan di negeri ini,sehingga penegakan hukum bisa ditegakkan dengan seadil-adilnya,mengadili mereka yg telah mencuri uang rakyat (koruptor),walau pernah jadi pejabat,tetap saja statusnya penjahat,menjarah uang rakyat,jelas perbuatan yg bejat,mereka harus disingkirkan,dijauhkan dari kebebasan,gerak-geriknya mengubah lapas menjadi persinggahan mewah mutlak harus di batasi,dibalik dinginnya jeruji besi,itulah fungsinya pemenjaraan,sebagai bentuk penghukuman,tak boleh ada keistimewaan,karena penjara bukan bunker persembunyian,karena wajah penjara adalah cermin hukum negara,hasrat kita semua kedepan,rakyat memiliki hak yang sama di depan hukum,tanpa ada perbedaan antara si kaya dan si miskin !
Akan tetapi jika suatu saat nanti harapan dan kepercayaan yg diberikan oleh rakyat kepada saudara-saudara untuk dapat membawa perubahan terhadap kebijakan-kebijakan yang kita anggap salah dan tidak tepat pada rezim masa lalu,dan perlu ada koreksi pada rezim masa sekarang ini,sehingga konsep-konsep pembangunan kedepan yang lebih jelas,agar ketulusan bapak-bapak untuk memimpin bisa menumbuhkan harapan,bahwa indonesia masih punya masa depan. Jiakalau suatu saat sedang dalam perjalanan (memimpin),untuk menahkodai bangsa ini untuk mencapai tujuan bersama,akan tetapi bapak-bapak nantinya tidak serius memikirkan kepentingan rakyat,maka jangan salahkan mereka jika suatu saat nanti rakyat bertanya dan menggugat dimana makna kepemimpinan bapak-bapak selama ini ? Serta buat apa memberantas korupsi,jika bui sejati hanya untuk kelas teri ?
Pesan Untuk Tuan dan Puan di Senayan 

Citra dan kinerja DPR kurang memuaskan,padahal DPR telah berusia 69 tahun,tetapi DPR seperti tidak memihak kepada kepentingan rakyat dan banyak anggota DPR yang terlibat pelanggaran etika dan hukum.Untuk itu DPR diharapkan supaya segera memperbaiki citra dan kinerjanya agar jangan sampai public memandang institusi DPR "beban" bagi bangsa sehingga layak untuk dibubarkan.persepsi negatif masyarakat bukan tanpa alasan.kinerja tiga fungsi lembaga itu masih sangat lambat, tingkat kedisiplinanya sangat rendah,bahkan diperparah oleh penyalah gunaan kuasa dalam fungsi anggaran,sudah saatnya kita menunggu DPR yang gagah perkasa dalam membela suara rakyat,terutama dalam mempergunakan fungsi parlemen yaitu,legislasi,anggaran dan pengawasan terhadap lembaga negara lainnya,tetapi sangat disesalkan karena kematangan ini belum sepenuh nya tumbuh dalam diri anggota DPR,maupun kelembagaan DPR.
Hal ini tecermin dari kinerja tuan dan puan selama ini tentang penganggaran DPR bukan untuk kepentingan rakyat,tetapi tuan dan puan lebih mengutamakan kepentingan pribadi dan golongan.belum lagi banyak kawan-kawan yang sepatner dengan tuan-puan di parlemen melakukan korupsi,sehingga tertangkap aparat penegak hukum.memang kalau beracuan terhadap hal diatas,memang sangat sulit bagi tuan dan puan yang baru saja melangkah untuk menduduki kursi di senayan,untuk mengembalikan kepercayaan public terhadap kelembagaan DPR,tetapi kenyataanya rakyat hari ini sangat berharap dan percaya kepada saudara sehingga memilih tuan-puan pada pemilu beberapa waktu lalu sebagai wakil-wakil mereka yang baru,mereka menumbuhkan harapan besar kepada tuan dan puan,hanya ditangan dingin tuan-puan kinerja kelembagaan DPR beserta Fungsi nya dapat dibenahi dan diperbaiki.
Dengan terpilihnya tuan dan puan sebagai pengemban amanat mereka yang baru tuan dan puan berhak serius dan mengerti apa-apa saja hak-hak mereka yang menurut tuan dan puan patut untuk di perjuangkan di dalam parlemen,karena kehadiran tuan dan puan kesenayan bukan tanpa pertanggung jawaban, karena kami disini selalu menjadi mata,telinga dan rasa tentang apa yg kalian cipta dan bela di senayan,mari memulai kinerja dengan pujian untuk lebih amanah dan tulus dalam berjuang untuk membela kepentingan rakyat dari dominasi pasar yg menggelit,tapi mohon tuan dan puan sejenak diam dan dengarkan pesan kami yang menghujat dan menggugat,jikalau suatu saat tuan dan puan memiliki rapor dan kinerja yang sama dengan wakil-wakil kami sebelumnya yang hampir semua mendapat rapor merah,tetapi kami optimis kedepan tuan dan puan bisa memperbaiki,mengoreksi dan menutupi kekurangan wakil-wakil kami selama ini yang kita anggap kurang efektif dalam bekerja.

Harapan kami kepada wakil-wakil kami yang baru ( tuan dan puan ) jangan sampai ketika duduk di komisi parlemen absensi tuan dan puan nanti terbilang rendah entah sibuk urusan apa dan untuk siapa,sehingga fungsi dan target perundangan tak tercapai hanya sepuluh persen legislasi yg tunai, produk undang-undang suka banyak titipan sering teruji di MK karena bermasalah,terdengar ganasnya mafia anggaran membuat uang rakyat menjadi bahan banjakan,jika bahasa tuan dan puan jarang meradang seringkali itu untuk tawar-menawar,semakin tinggi tuan puan punya gaji,semakin gencar saja nafsu korupsi,jadi maaf jika kinerja tuan dan puan nanti seperti yg diatas,maka mohon maaf kalau rakyat bertanya tuan dan puan mewakili siapa ?

Oleh : Muzammil